Sabtu, 27 Agustus 2011

Ada Saatnya "Sendiri" Terasa Lebih Bermakna

Banyak orang yang tidak menyukai kesendirian,
karena waktu yang dilewati terasa lebih panjang dan
melelahkan.

'Sendiri oh sendiri'... Ternyata hal remeh ini bisa
menjadi masalah besar bagi sebagian orang!

Apakah Anda termasuk yang demikian? :-)

Memang, kesendirian seringkali diidentikkan dengan hal
yang menakutkan, mengesalkan, bahkan menjadi simbol
kesedihan. Namun, jika kita mau membuka pikiran,
sebenarnya kesendirian itu tidak selalu mematikan!

Kesendirian bisa memiliki dua makna...

Pertama, kesendirian menyangkut fisik yang sebenarnya,
tanpa ada orang di sekitarnya. Kedua, hanya berbentuk
perasaan saja.

Bisa jadi seseorang berada di tengah keramaian, namun
merasakan kesunyian. Mungkin Anda pernah mengalami
hal serupa, terutama ketika menemui masalah dengan
rekan kerja, sahabat, keluarga, atau pacar? :-) dan lain
sebagainya..!

Satu hal yang perlu Anda ingat, kesendirian dengan arti
apapun sebenarnya bukan masalah jika kita mampu
mengelolanya dengan baik, atas perasaan, sikap dan
segala situasinya.

Bagaimana kita bisa mengelola kesendirian supaya lebih
bermakna? Lakukan hal berikut :

1. Cari kesibukan dengan melakukan aktivitas positif
yang sangat Anda sukai, misalnya dengan membaca,
menulis, olahraga, menyanyi? :-) Apapun kesukaan
Anda. Dengan cara ini, kesendirian akan terasa lebih
menyenangkan!

2. Kedua, ingat-ingat kembali hal-hal yang menjadi
impian Anda dan belum sempat dilakukan. Anda bisa
membuka agenda-agenda pribadi, foto-foto jaman
dulu, buku-buku, dan lain sebagainya.

Percaya, cara ini akan menyadarkan Anda akan
sempitnya waktu untuk mewujudkan segalanya.
Kalau sudah begini, bukankah kesendirian itu jadi
menyenangkan? ;-)

3. Ketiga, buat daftar sebanyak-banyaknya tentang
keinginan yang ingin Anda wujudkan selagi masih
hidup. Mungkin dengan cara menuliskan kembali
'keinginan gila' saat Anda masih kecil? Atau mimpi-
mimpi lain yang belum terlaksanakan?

Saat itu Anda akan sadar, ternyata banyak sekali
hal yg memerlukan kesendirian utk mewujudkannya!

4. Dan yang terakhir.... Sebenarnya ini merupakan hal
*utama* dan yang pertama yang harus Anda lakukan...
Mendekatlah kepada Yang Maha Mencinta diri Anda.
Kesendirian ini akan semakin menyadarkan hakekat
keberadaan Anda di dunia.

Semakin keyakinan ini kuat, maka akan semakin
kokoh kemampuan Anda mengarungi kehidupan,
dengan segala situasinya.

Intinya, jangan biarkan Anda terjebak dalam kesendirian
dengan suasana 'hati yang negatif', membiarkannya
berlarut-larut, hingga membuat Anda putus asa.

Kalau Anda mau membuka mata, kita sebenarnya tidak
pernah benar-benar sendiri. Ada orang lain di sekitar
kita.

Yang jelas, pasti selalu ada orang yang bisa Anda
jadikan teman, dan ajak bicara!

Jika Anda mau terbuka, dalam kesendirian Anda bisa
merenungkan banyak hal. Dalam kesendirian Anda bisa
menemukan kedewasaan, kebijaksanaan, ide brilian,
dan memaksimalkan potensi yang Anda miliki.

Dalam kesendirian pula Anda bisa mengungkap
kejujuran, yang bisa jadi terkalahkan oleh sombong dan
ego yang seringkali Anda temukan di keramaian!

Tidak bisa dipungkiri, kesendirian bisa datang kapan
saja kepada setiap orang, termasuk kepada Anda.

Nah, jika suatu saat atau bahkan saat ini Anda sedang
dilAnda 'kesepian' alias merasa 'sunyi sepi sendiri',
Anda harus ingat, bahwa kesendirian tidak selamanya
mematikan!

Kelola-lah perasaan Anda dengan baik, dan buatlah
kesendirian menjadi lebih bermakna. :-)

Kamis, 28 April 2011

Aku Kembali....!!!

Lama tak mengunjungi blogku, karena kesibukanku. Aku sibuk? Lebay..

Kembali mengingat apa tujuan diciptakannya MahakaryaRoze ini..
Create a great idea!!! For me and other.

Share my experience.. Petualanganku selama ini, ketika mengunjungi beberapa perpustakaan di Yogyakarta, termasuk perpustakaan kampus.
Tercengang dengan kenyataan ini. Banyak Perpustakaan yang dilengkapi berbagai fasilitas yang dapat menunjang proses pertambahan ilmu pengetahuan, mulai dari daftar buku yang lengkap (mau cari apa aja, ada. Berkaitan dengan Agama, pelajaran sekolah, Bisnis, atau teknologi? Ada..Kalo gak ada, coba tanyakan ke petugas perpustakaan, nyelip atau tak terdeteksi karena saking banyaknya referensi yang tersedia)hingga fasilitas lain seperti layanan internet gratis hingga hotspot-an signal excellent (bisa internet-an sepanjang hari semau loe dah!). Tapi? kenyataannya apa? Semua itu hanya disia-siakan, terutama oleh kaum remaja. Hanya sedikit kaum yang sadar untuk memanfaatkan itu semua. Perpustakaan yang lengkap fasilitasnya aja dapat perlakuan kayak gitu, gimana dengan perpustakaan yang kurang diberdayakan? Sepi tak ada pengunjung. Petugas perpustakaannya pun bosan jagain.. Yakin dah!

Yang lebih ingin saya fokuskan di sini yakni mengenai daya baca masyarakat, khususnya remaja saat ini. Kalo dengar kata "perpustakaan" kayaknya nggak banget deh!! Bahkan sering muncul ungkapan bahwa orang yang sering ke perpustakaan itu, ya...orang yang kutu buku, kuper-lah, atau sebagainya... Saya benar-benar prihatin dengan orang yang sampai hati berkata demikian. Kenapa? Dia belum merasakan dahsyatnya membaca.

Sebenarnya, siapa pun butuh membaca, profesi apa pun dia. Guru, siswa, mahasiswa, polisi, bahkan satpam. Pak satpam, kalo gak tau berita terkini tentang kriminal, si Satpam gak bakal tau tentang berbagai bentuk kriminal yang sering terjadi, padahal dia jaga siang-malam. Seorang kakek-nenek tua pun sekalipun (kecuali jika udah gak bisa baca_rabun)juga butuh baca.

Kenapa kesadaran akan pentingnya membaca tidak ditimbulkan sejak kecil? Salah siapa hayo? orang tua, yang tidak bisa memberi keteladanan gemar membaca atau orang yang bersangkutan (emang dasarnya malas baca). Bayangkan, bagaimana nasib anak-anak di luar sana yang dari kecil tidak mendapat pendidikan belajar membaca, menulis bahkan berhitung (inget masa SDku dulu). Mereka sebenarnya ingin sekali bisa membaca, bahkan bisa bersekolah. Tapi karena keterbatasan ekonomi keluarga mereka, ada yang putus bahkan tidak bisa sekolah sama sekali. Makanya, bersyukur karena kita bisa jadi salah satu yang tidak termasuk dari mereka. Syukur-syukur Ungkapan syukur itu dapat diwujudkan dengan membantu orang-orang seperti mereka. Ungkapan syukur minimal, ya dengan meningkatkan kemampuan kita.. meningkatkan potensi yang ada.

Banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari mambaca. Untuk menulis sebuah karya besar (katanya mau buat karya??) perlu sumber tepercaya sehingga pembaca jadi benar-benar percaya apa yang dituliskannya. Sumber itu bisa diperoleh dari membaca sist..! Baik itu baca jurnal, buku atau ebook yang bisa di download. Mau merasakan kedahsyatan buku yang katanya best seller? ya baca...! Nggak cukup dengan denger-denger kabar burung aja (emang burung bisa baca??) atau dengar obrolan teman (belum tentu dia baca beneran, ternyata dia juga denger-denger kabar burung! Info yang kita dapat ngaak valid tuh). Makanya baca!!

Baca buku bikin ngantuk??
Biasanya pembaca pemula sering berkomentar seperti ini. Nah, kalo itu, perlu disiasati.. Misalnya, dicari saat-saat kita sedang dalam keadaan segar (misal abis mandi.. Masih ngantuk? Udah bener belum mandinya?? Ha..) atau membaca di tempat yang bikin kita konsentrasi full (bisanya, orang auditori suka tempat tenang). Banyak tipe orang, banyak juga cara kebiasaannya. Saya gak bisa sembarang nentuin.. Hanya Anda yang tahu! Dicoba dulu, hingga dapat kita termasuk tiper gaya membaca seperti apa. Selamat mencoba...


Apa????
Belum sadar juga? Ingat Coy, niat kita mau baca tu apa? Mau dapat ilmu atau dapat pujian (wah! Dia rajin baca, Pasti orangnya pinter, atau jenis pujian lainnya..) Kalo niat awal ingin dapat pujian, ya... alhasil, kita bisa aja dapat pujian bisa juga enggak. Tapi, yang jelas kita gak bakal dapat ilmunya. Sama sekali. Berbagai godaan ketika membaca pun datang melanda. Ngantuk-lah, males, laper, de es be..

Masih belum tumbuh juga kemauannya untuk baca? Perlu di trainig agar gila membaca... nih!

Semoga menginspirasi..

Jumat, 15 April 2011

Model Pembelajaran : Problem Based Learning

Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi masa lalu dan masa kini, tetapi hendaknya juga melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik yang akan datang. Pendidikan yang baik tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk suatu profesi atau jabatan tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Satu inovasi yang lahir untuk mengantisipasi perubahan paradigma pembelajaran di atas adalah diterapkannya model-model pembelajaran yang inovatif yang berorientasi konstruktif. Inovasi ini bermula dan diadopsi dari metode kerja para ilmuwan dalam menemukan suatu pengetahuan baru. Model-model ini lahir untuk mengatasi masalah pokok dalam pembelajaran dewasa ini, yakni masih rendahnya daya serap siswa, yang tampak dari hasil belajar mereka yang masih memprihatinkan. Kondisi ini merupakan hasil pembelajaran yang masih bersifat konvensional (tradisional), dan tidak menyentuh ranah peserta didik itu sendiri (yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu: belajar untuk belajar). Dengan kata lain, hingga dewasa ini proses pembelajaran masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan kesempatan bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan (inkuiri) dan proses berpikirnya.
Salah satu model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk mendukung pola piker tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk how to learn yaitu model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Guru berperan dalam mengajukan masalah, memfasilitasi dalam penyelidikan serta dialog. Dengan harapan, melalui model pembelajaran PBI ini, dapat membantu siswa dalam mempelajari konsep pengetahuan sekaligus melatih kemampuan dalam memecahkan masalah dalan dunia nyata.

Problem Based Instruction dikembangkan Johns Hopkins University) bertujuan untuk membantu siswa mempelajari konsep pengetahuan dan kemampuan memecahkan masalah dengan menghubungkan situasi masalah yang ada. PBI menyajikan suatu masalah sesua dengan kenyataan dan bermakna kepada siswa untuk diselidiki secara terbuka dan ditemukan solusi penyelesaiannya.
Problem Based Instruction bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir. Sebab di dalamnya menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan menganalisis masalah hingga usaha pemberian solusi. Beberapa kelebihan lainnnya terkait dengan strategi Problem Based Instruction (Zain, 1995: 104) sebagai berikut:
• Dapat membuat pendidikan di kelas menjadi relevan dengan kehidupan
• Proses pembelajaran melalui pemecahan masalah secara terampil, mendapat kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia
• Merangsang pengembangan kemampuan berpikir secara kreatif dan menyeluruh dalam proses belajarnya
• Melatih siswa untuk mencari cara jalan keluar dari suatu kesulitan yang dihadapi
• Melatih siswa untuk belajar bertanggung jawab atas apa diputuskan dalam menyelesaikan masalah
• Mendidik sikap hidup siswa, bahwa setiap kesulitasn ada jalan penyelesaiannya jika dihadapi dengan sungguh-sungguh.


Bentuk-bentuk khusus PBI
Bentuk utama dari PBI adalah mengajukan masalah yang dapat dikaji dari berbagai disiplin ilmu, penyelidikan hal-hal yang nyata, kolaborasi dan bisa menghasilkan sesuatu (Wisudawati,2011: 79).
1. Pengajuan Masalah
Suatu masalah dikatakan merupakan masalah yang baik jika memenuhi syarat-syarat berikut (Djajadisastra,1981: 20).
a. Bersih dari kesalahan bahasa (tidak ambigu)
b. Kesulitannya dapat diatasi
c. Bermakna bagi siswa. Selain bermanfaat dan menguntungkan siswa, juga memperkaya pengalaman siswa.
d. Sesuai dengan taraf perkembangan siswa. Masalah tidak terlalu mudah, tetapi tidak terlalu sulit.
e. Sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
2. Dapat dikaji dalam berbagai disiplin ilmu
Meskipun PBI berpusat pada satu masalah saja (misal: kimia), tetapi bisa dihubungkan dengan masalah actual yang terjadi, misalnya ditinjau juga dari disiplin ilmu biologi, ekoomi, sosiologi.
3. Penyelidikan Autentik
Siswa harus dapat menganalisis masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan informasi, mengajukan pendapat.
4. Menghasilkan sesuatu yang bisa dipublikasikan
Hasil yang dapat dipublikasikan bisa berupa laporan, model fisik, video atau program computer.
5. Kolaborasi
PBI menyarankan untuk bekerja sama dalam suatu kelompok. Dengan bekerja kelompok dapat menambah motivasi, pengembangan berpikir dan melatih kemampuan bersosial.


Problem Based Instruction (PBI) berkaitan dengan penggunaan kecerdasan dari dalam diri individu yang berada dalam sebuah kelompok/ lingkungan untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan, dan kontekstual.
Penerapan PBI dalam pembelajaran menuntut kesiapan baik dari pihak guru yang harus berperan sebagai fasilitator. Guru dituntut dapat memahami secara utuh dari setiap bagian dan konsep PBI. Selain itu, guru bertugas untuk merangsang kemampuan berpikir siswa.
Siswa juga harus siap untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Siswa harus menyapkan disi untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir melalui inquiry kolaboratif dan kooperatif dalam setiap tahapan proses PBI.

Minggu, 13 Maret 2011

Lirik "Your Mother" Yusuf Islam and Kids

Who should I give my love to?
My respect and my honor to
Who should I pay good mind to?
After Allah
And Rasulullah

Comes your mother
Who next? Your mother
Who next? Your mother
And then your father

Cause who used to hold you
And clean you and clothes you
Who used to feed you?
And always be with you
When you were sick
Stay up all night
Holding you tight
That's right no other
Your mother (My mother)

Who should I take good care of?
Giving all my love
Who should I think most of?
After Allah
And Rasulullah

Comes your mother
Who next? Your mother
Who next? Your mother
And then your father

Cause who used to hear you
Before you could talk
Who used to hold you?
Before you could walk
And when you fell who picked you up
Clean your cut
No one but your mother
My mother

Who should I stay rigt close to?
Listen most to
Never say no to
After Allah
And Rasulullah

Comes your mother
Who next? Your mother
Who next? Your mother
And then your father

Cause who used to hug you
And buy you new clothes
Comb your hair
And blow your nose
And when you cry
Who wiped your tears?
Knows your fears
Who really cares?
My mother

Say Alhamdulillah
Thank you Allah
Thank you Allah
For my mother.

Rabu, 02 Maret 2011

Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua.

Ibu dan Ayah. Mungkin kata-kata itulah yang akan terbesit dari benak Anda ketika ditanya, “siapakah manusia yang paling berjasa dalam hidup Anda setelah Rasulullah SAW?” Akan tetapi, masih seringkah kita menomor sekian-kan perintah mereka (dalam kebaikan)? Seberapa besar cinta Anda pada orang tua Anda? Seberapa besar wujud bakti Anda pada orang tua? Apakah seperti kisah berikut? Biarlah Anda dan Allah saja yang menilai.

Berikut, ada beberapa keutamaan berbakti kepada Orang tua.

Pertama
Bahwa berbakti kpd kedua orang tua ialah amal yg paling utama. Dengan dasar diantara yaitu hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yg disepakati oleh Bukhari dan Muslim, dari sahabat Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.
“Arti : Dari Abdullah bin Mas’ud katanya, “Aku berta kpd Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang amal-amal yg paling utama dan dicintai Allah ? Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, Pertama shalat pada waktu (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya), kedua berbakti kpd kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah” [Hadits Riwayat Bukhari I/134, Muslim No.85, Fathul Baari 2/9]

Dengan demikian jika ingin kebajikan hrs didahulukan amal-amal yg paling utama di antaranya ialah birrul walidain (berbakti kpd kedua orang tua).

Kedua
Bahwa ridla Allah tergantung kpd keridlaan orang tua. Dalam hadits yg diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad, Ibnu HIbban, Hakim dan Imam Tirmidzi dari sahabat Abdillah bin Amr dikatakan.
“Arti : Dari Abdillah bin Amr bin Ash Radhiyallahu ‘anhuma dikatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ridla Allah tergantung kpd keridlaan orang tua dan murka Allah tergantung kpd kemurkaan orang tua” [Hadits Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad (2), Ibnu Hibban (2026-Mawarid-), Tirmidzi (1900), Hakim (4/151-152)]

Ketiga
Bahwa berbakti kpd kedua orang tua dpt menghilangkan kesulitan yg sedang dialami yaitu dgn cara bertawasul dgn amal shahih tersebut. Dengan dasar hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Ibnu Umar.

“Arti : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada suatu hari tiga orang berjalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika mereka ada di dalamnya, tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan menutupi pintu gua. Sebagian mereka berkata pada yg lain, ‘Ingatlah amal terbaik yg pernah kamu lakukan’. Kemudian mereka memohon kpd Allah dan bertawassul melalui amal tersebut, dgn harapan agar Allah menghilangkan kesulitan tersebut. Salah satu diantara mereka berkata, “Ya Allah, sesungguh aku mempunyai kedua orang tua yg sudah lanjut usia sedangkan aku mempunyai istri dan anak-anak yg masih kecil. Aku mengembala kambing, ketika pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan memberikan kpd kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku hrs berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang telah larut malam dan aku dpti kedua orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu aku mendatangi kedua namun kedua masih tertidur pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tdk memberikannya. Aku tdk akan memberikan kpd siapa pun sebelum susu yg aku perah ini kuberikan kpd kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai kedua bangun. Pagi hari ketika orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kpd keduanya. Setelah kedua minum lalu kuberikan kpd anak-anaku. Ya Allah, seandai peruntukan ini ialah peruntukan yg baik krn Engkau ya Allah, bukakanlah. “Maka batu yg menutupi pintu gua itupun bergeser” [Hadits Riwayat Bukhari (Fathul Baari 4/449 No. 2272), Muslim (2473) (100) Bab Qishshah Ashabil Ghaar Ats Tsalatsah Wat-Tawasul bi Shalihil A’mal]

Ini menunjukkan bahwa peruntukan berbakti kpd kedua orang tua yg pernah kita lakukan, dpt digunakan untuk bertawassul kpd Allah ketika kita mengalami kesulitan, Insya Allah kesulitan tersebut akan hilang. Berbagai kesulitan yg dialami seseorang saat ini diantara krn peruntukan durhaka kpd kedua orang tuanya.

Kalau kita mengetahui, bagaimana berat orang tua kita telah bersusah payah untuk kita, maka peruntukan ‘Si Anak’ yg ‘bergadang’ untuk memerah susu tersebut belum sebanding dgn jasa orang tua ketika mengurus sewaktu kecil.

‘Si Anak’ melakukan pekerjaan tersebut tiap hari dgn tdk ada perasaan bosan dan lelah atau yg lainnya. Bahkan ketika kedua orang tua sudah tidur, dia rela menunggu kedua bangun di pagi hari meskipun anak menangis. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan kedua orang tua hrs didahulukan daripada kebutuhan anak kita sendiri dalam rangka berbakti kpd kedua orang tua. Bahkan dalam riwayat yg lain disebutkan berbakti kpd orang tua hrs didahulukan dari pada beruntuk baik kpd istri sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma ketika diperintahkan oleh bapak (Umar bin Khaththab) untuk menceraikan istrinya, ia berta kpd Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ceraikan istrimuu” [Hadits Riwayat Abu Dawud No. 5138, Tirimidzi No. 1189 beliau berkata, “Hadits Hasan Shahih”]

Dalam riwayat Abdullah bin Mas’ud yg disampaikan sebelum disebutkan bahwa berbakti kpd kedua orang tua hrs didahulukan daripada jihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Begitu besar jasa kedua orang tua kita, sehingga apapun yg kita lakukan untuk berbakti kpd kedua orang tua tdk akan dpt membalas jasa keduanya. Di dalam hadits yg diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan bahwa ketika sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma melihat seorang menggendong ibu untuk tawaf di Ka’bah dan ke mana saja ‘Si Ibu’ menginginkan, orang tersebut berta kpd, “Wahai Abdullah bin Umar, dgn peruntukanku ini apakah aku sudah membalas jasa ibuku.?” Jawab Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma, “Belum, setetespun engkau belum dpt membalas kebaikan kedua orang tuamu” [Shahih Al Adabul Mufrad No.9]

Orang tua kita telah megurusi kita mulai dari kandungan dgn beban yg dirasakan sangat berat dan susah payah. Demikian juga ketika melahirkan, ibu kita mempertaruhkan jiwa antara hidup dan mati. Ketika kita lahir, ibu lah yg menyusui kita kemudian membersihkan kotoran kita. Semua dilakukan oleh ibu kita, bukan oleh orang lain. Ibu kita selalu menemani ketika kita terjaga dan menangis baik di pagi, siang atau malam hari. Apabila kita sakit tdk ada yg bisa menangis kecuali ibu kita. Sementara bapak kita juga berusaha agar kita segera sembuh dgn membawa ke dokter atau yg lain. Sehingga kalau ditawarkan antara hidup dan mati, ibu kita akan memilih mati agar kita tetap hidup. Itulah jasa seorang ibu terhadap anaknya.

Keempat
Dengan berbakti kpd kedua orang tua akan diluaskan rizki dan dipanjangkan umur. Sebagaimana dalam hadits yg disepakati oleh Bukhari dan Muslim, dari sahabat Anas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Arti : Barangsiapa yg suka diluaskan rizki dan dipanjangkan umur maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi” [Hadits Riwayat Bukhari 7/72, Muslim 2557, Abu Dawud 1693]

Dalam ayat-ayat Al-Qur’an atau hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dianjurkan untuk menyambung tali silaturahmi. Dalam silaturahmi, yg hrs didahulukan silaturahmi kpd kedua orang tua sebelum kpd yg lain. Banyak diantara saudara-saudara kita yg sering ziarah kpd teman-teman tetapi kpd orang tua sendiri jarang bahkan tdk pernah. Padahal ketika masih kecil dia selalu bersama ibu dan bapaknya. Tapi setelah dewasa, seakan-akan dia tdk pernah berkumpul bahkan tdk kenal dgn kedua orang tuanya. Sesulit apapun hrs tetap diusahakan untuk bersilaturahmi kpd kedua orang tua. Karena dgn dekat kpd kedua insya Allah akan dimudahkan rizki dan dipanjangkan umur. Sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi bahwa dgn silaturahmi akan diakhirkan ajal dan umur seseorang. walaupun masih terdpt perbedaan dikalangan para ulama tentang masalah ini, namun pendpt yg lebih kuat berdasarkan nash dan zhahir hadits ini bahwa umur memang benar-benar akan dipanjangkan.

Kelima
Manfaat dari berbakti kpd kedua orang tua yaitu akan dimasukkan ke jannah (surga) oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa anak yg durhaka tdk akan masuk surga. Maka kebalikan dari hadits tersebut yaitu anak yg beruntuk baik kpd kedua orang tua akan dimasukkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ke jannah (surga).

Dosa-dosa yg Allah Subhanahu wa Ta’ala segerakan adzab di dunia diantara ialah beruntuk zhalim dan durhaka kpd kedua orang tua. Dengan demikian jika seorang anak beruntuk baik kpd kedua orang tuanya, Allah Subahanahu wa Ta’ala akan menghindarkan dari berbagai malapetaka, dgn izin Allah.

[Disalin dari Kitab Birrul Walidain, edisi Indonesia Berbakti Kepada Kedua Orang Tua oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, terbitan Darul Qolam - Jakarta.]

Semoga bermanfaat. Menambah bakti kita kepada orang tua.
Sepotong lirik nasyid,
Ayah, Ibu, kau permata hatiku…
Ayah, Ibu, kau temani hidupku…
Restumu, Ibu dan Ayah.. tersimpan perjuangan.
Semoga kalian dijagaNya, di akhirat.

Rabu, 05 Januari 2011

Berminar mengerjakan soal Kimia Fisika ??

1. Hitunglah selisih entropi molar (a). antara air cair dan es pada temperature -5 0C (b). ntara air cair dan uapnya pada temperature 950C dan tekanan 1 atm. Selisih kapasitas kalor berturut-turut pada pelelehan lingkungan, dan sistem total. Dan bahaslah spontanitas transisi pada kedua temperature.
2. Hitunglah fungsi Helholtz pembentukan standar CH3OH (l) pada temperature 298 K dari fungsi Gibbs. Pembentukan standard dan anggaplah bahwa H2 dan O2 adalah gas sempurna.
3. Kapasitas kalor klorofom pada tempeeratur di antara 240 K sampai 330 K
Cp (J/K mol ) = 91,47 + 7.5 x 10-2
Dalam eksperimen khusus, 1 mol CHCl3 dipanaskan dari temperature 273 K menjadi 300 K. Hitunglah perubahan entropi molar sampel.
4. Entropi molar standar NH3 (g) adalah 192,4 J/K mol pada temperature 298 k dan kapasitas kalornya dihitung dengan:
Cp = a + bT+ C/T2
Dengan koefisien dicantumkan pada table 2.16 Hitunglah entropi molar standar pada temperature 100 C dan 500 C
5. Misalkan bahan bakar mesin pembakaran dalam adalah oktan, yang entalpi pembakarannya -5512 kJ /mol dan anggaplah massa gallon bahan bakar 3 kg. Dengan mengabaikan segala bentuk gesekan, berapa ketinggian maksimum yang dicapai oleh mobil yang massanya 1000 kg dengan bahan bakar 1 gallon, jika temperature silinder mesin 2000 C dan temperature keluar 8000 C


Itu dulu yaa... kalo kurang, bisa minta dlagi.

Senin, 03 Januari 2011

LOMBA INOVASI PELAJAR - LIP Tingkat SMA

I. DESKRIPSI UMUM LIP

Bencana alam seringkali merupakan kejadian yang tak dapat dicegah terjadinya. Kondisi bencana, khususnya bencana alam yang tengah menimpa bangsa Indonesia perlu mendapat perhatian khusus dan serius. Permasalahan akibat bencana tidak hanya muncul pada saat bencana itu terjadi, tetapi juga setelahnya. Dalam upaya pemecahan permasalahan akibat bancana, diperlukan berbagai bentuk inovasi guna meminimalkan dampak negatif yang lebih besar.

Pertanian merupakan sektor yang sangat strategis untuk membangun kembali ketahanan bangsa, termasuk untuk membangun kembali ketahanan pasca bencana. Inovasi berbasis pertanian yang fleksibel serta aplikatif untuk dijalankan di daerah bekas bencana akan sangat membantu kondisi pemulihan daerah serta pemulihan korban pasca bencana. Ide-ide inovasi baru yang diusulkan oleh pelajar Indonesia diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi penanganan bencana nasional.

Hal di ataslah yang melatarbelakangi kami untuk mengadakan Lomba Inovasi Pelajar (LIP) yang diselenggarakan oleh Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) yang bekerjasama dengan Forum for Scientific Studies (Forces) Institut Pertanian Bogor. Melalui lomba ini diharapkan para pelajar Indonesia dapat berinovasi di bidang pertanian lahan, perairan & perikanan, peternakan, pertanian hutan memberikan alternatif solusi penanganan bencana nasional.



Tema Perlombaan:

Peran Strategis Inovasi Berbasis Pertanian dalam menanggulangi, atau memperbaiki kondisi pasca bencana di Indonesia.



II. PERSYARATAN DAN PETUNJUK PENULISAN

A. Persyaratan Administratif

1. Terdapat tiga tema utama dengan subtema yang dapat dipilih oleh peserta. Tema dan subtema LIP 2011 adalah sebagai berikut:

a. Peran Strategis Inovasi Berbasis Pertanian dalam menanggulangi, atau memperbaiki kondisi pasca bencana di Indonesia, subtema Pangan:Pangan darurat

b. Peran Strategis Inovasi Berbasis Pertanian dalam menanggulangi, atau memperbaiki kondisi pasca bencana di Indonesia, subtema Kesehatan: Obat alternatif

c. Peran Strategis Inovasi Berbasis Pertanian dalam menanggulangi, atau memperbaiki kondisi pasca bencana di Indonesia, subtema Lingkungan: Pemanfaatan Area pasca bencana dalam sektor pertanian, bioremediasi.

2. Peserta lomba karya ilmiah adalah kelompok siswa / siswi SMA yang masih aktif. Status kesiswaan dibuktikan dengan fotokopi Kartu Tanda Pelajar dan surat keterangan dari kepala sekolah dan disertakan dalam pengiriman.

3. Karya ilmiah ditulis oleh 2-3 siswa yang dipandu oleh seorang guru pembimbing. Setiap sekolah berhak mengirimkan maksimal tiga kelompok untuk mengikuti lomba karya ilmiah.

4. Seorang guru pembimbing juga diperkenankan membimbing lebih dari satu kelompok pengusun karya ilmiah.

5. Karya ilmiah disampul warna merah dan dijilid rapi.

6. Karya ilmiah diserahkan dalam bentuk hardcopy sebanyak tiga (3) rangkap.

7. Pada bagian akhir karya, menyertakan halaman biodata penulis dan guru pembimbing mencakup nama, tempat tanggal lahir, kelas (untuk siswa), alamat dan telepon sekolah, prestasi yang perna diraih (jika ada), dan menyertakan pasfoto ukuran 3x4 (masing-masing 3 lembar) pada saat pengiriman.



B. Persyaratan Penulisan

1. Karya ilmiah belum pernah diterbitkan / dipublikasikan sebelumnya (naskah yang pernah diterbitkan di suatu jurnal dan naskah yang pernah memenangkan suatu lomba penulisan ilmiah tidak berhak lagi diajukan sebagai naskah dalam lomba ini).

2. Sifat dan isi tulisan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

a. Kreatif dan Objektif

· Tulisan berisi gagasan kreatif yang menawarkan solusi suatu permasalahan yang berkembang di masyarakat.

· Tulisan tidak bersifat emosional dan tidak subjektif

· Tulisan didukung data dan informasi terpercaya

· Bersifat asli (bukan karya jiplakan) dan menjauhi duplikasi.

b. Logis dan Sistematis

· Tiap langkah penulisan dirancang secara sistematis dan tuntut.

· Pada dasarnya karya tulis ilmiah memuat unsur-unsur identifikasi masalah, pembahasan, kesimpulan dan sedapat mungkin memuat saran-saran.

c. Isi tulisan berdasarkan telaah pustaka

3. Naskah ditulis menggunakan aplikasi pengolahan kata Microsoft Word.

4. Naskah ditulis minimal 15 halaman dan maksimal 20 halaman dari mulai pendahuluan sampai daftar pustaka (sampai lampiran jika ada). Jumlah halaman yang tidak sesuai dengan ketentuan tersebut dapat mengurangi penilaian

5. Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata bahasa dan ejaan yang disempurnakan (EYD), sederhana, jelas, satu kesatuan, mengutamakan istilah yang mudah dimengerti, tidak menggunakan singkatan seperti “tdk”, “tsb”, “yg”, “dgn”, “sbb”, “dll”.

6. Peserta wajib mentransfer biaya registrasi sebesar Rp. 50.000,00 ke BNI CABANG DARMAGA BOGOR a.n. RISKA AYU PURNAMASARI, Nomor Rekening 0132602552 sebelum menyerahkan karyanya ke sekretariat UKM FORCES (Forum for Scientific Studies).

7. Karya ilmiah dikirimkan dalam amplop coklat dengan mencantumkan kode lomba (BIK) di kiri atas dan dikirim ke alamat: Sekretariat FORCES IPB lt. 1 Gedung Student Center (SC) Kampus IPB Drmaga, Bogor, Jawa Barat,16880.

Penerimaan Karya Ilmiah paling lambat 14 Januari 2011 cap pos.

8. Pengumuman bagi yang lolos seleksi akan dilakukan pada tanggal 23 Januari 2011 melalui jaringan telekomunikasi dan blog LIP 2011.

9. Kelompok yang lolos seleksi akan diundang untuk presentasi atau menyajikan tulisannya pada tanggal 29 dan 30 Januari 2011.

10. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi: Panitia Lomba Inovasi Pelajar(LIP) 2011. Cp: Yolanda Sylvia (085710237964) Email : lip2011@ ymail.com



C. SISTEMATIKA PENULISAN

1. Judul

Judul tulisan hendaknya menggambarkan isi pokok tulisan secara ringkas dan jelas. Nama-nama penulis ditulis tepat di bawah judul, disertai dengan alamat sekolah penulis dan guru pembimbing.

2. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan gambaran umum dari observasi awal dan fenomena mengenai topik yang diangkat. Latar belakang, rumusan masalah, tujuan dari karya ilmiah serta manfaat untuk waktu yang akan datang, ditunjukkan di dalam pendahuluan.

3. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka mengemukakan tentang teori-teori yang mendasari pembahasan dan isinya sesuai dengan tema.

4. Pembahasan

Umumnya berisi uraian dan analisis berkaitan dengan masalah yang akan dikemukakan. Pembahasan tentang pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari dugaan ilmiah yang dapat bermanfaat untuk kelanjutan bagi pengetahuan di masa mendatang. Pemecahan masalah yang berhasil dilakukan perbedaan dan persamaan dari hasil pengamatan terhadap informasi yang ditemukan dalam berbagai pustaka perlu mendapatkan cacatan di sini.

5. Simpulan dan Saran

Simpulan merupakan bagian akhir tulisan yang membawa pembaca keluar dari pembahasan. Secara umum simpulan menunjukkan jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan dalam pendahuluan. Saran merupakan masukan dari penyusun tentang ulasan karya ilmiah yang telah dibuat. Saran juga dapat merupakan anjuran untuk menindaklanjuti karya ilmiah yang telah dibuat.

6. Daftar Pustaka

Daftar Pustaka ditulis untuk memberi informasi sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan.



Misalnya :

· Penulisan daftar pustaka untuk buku

Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul Buku. Tempat terbit : Penerbit

Wirahadikusumah M. 1989. Biokimia. Bandung : ITB Press.

· Penulisan daftar pustaka untuk jurnal

Nama pengarang. Tahun. Judul Artikel. Nama jurnal Nomor volume : Halaman

Johnson MW. 1987. Parasitization of Liriomyza spp. J Econ Entomol 1987. 80:61.

· Penulisan daftar pustaka untuk lembaga atau organisasi sebagai pengarang

[Organisasi/Lembaga]. Tahun. Judul Buku. Tempat terbit : Penerbit.

[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed ke-3. Jakarta : Balai Pustaka.

· Artikel tanpa pengarang

[Anonim]. Tahun. Judul Artikel. Tempat penulisan artikel Volume : Halaman

[Anonim]. 1976. Epidemiology for primary health care. Int J Epidemiol 13 : 4-12.

· Penulisan daftar pustaka untuk buku dengan editor

Nama pengarang, editor. Tahun terbit. Judul Buku. Tempat terbit : Penerbit.

Gilman AG & Taylor P, editor. 1990. The Pharmacological Basis of Therapeutics Ed ke-8. New York : Pergamon.

· Penulisan daftar putaka untuk buku terjemahan tanpa editor

Nama pengarang. Tahun terbit. Judul buku. Nama penerjemah, penerjemah. Tempat terbit : penerbit

Lehniger AL. 1982. Dasar-dasar Biokimia Ed ke-2. Thenawidjaja M, penerjemah. Jakarta : Erlangga.

· Artikel dari Publikasi Elektronik (Website)

Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Nama tepat tulisan Volume/Nomor : Halaman. Tipe Media. Tanggal Akses.

Sukadana IM, Santi SR, Juliarti NK. 2008. Aktivitas Antibakteri Senyawa Golongan Triterpenoid dari Biji Pepaya. Jurnal Kimia 1(2):1.http://www. Ejournal. Unud. ac. id/abstrak/j-kim-v1%20.pdf. [15 April 2009].

7. Daftar Riwayat Hidup (biodata atau curriculum vitae) peserta minimal mencakup nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, karya-karya ilmiah yang pernah dibuat, penghargaan-penghargaan ilmiah yang pernah diraih.

8. Lampiran jika diperlukan, seperti: foto/dokumentasi, data dan informasi lainnya yang mendukung isi tulisan.



D. Petunjuk Pengetikan

1. Naskah diketik spasi 1,5 pada kertas berukuran A4 dengan font 12 Times New Roman, jarak pengetikan 4 cm dari samping kiri, 3 cm dari samping kanan, 3 cm dari batas atas, dan 3 cm dari batas bawah.

2. Cara penulisan bab dan subbab tidak menggunakan sistem numeral, artinya tidak ada penomoran bab dan subab.

3. Judul karya ilmiah diketik menggunakan huruf besar (kapital) dengan font style bold (cetak tebal) dengan posisi ditengah tanpa digarisbawahi.

4. Judul bab diketik menggunakan huruf besar (kapital) dengan font style bold(cetak tebal) dengan posisi di tengah tanpa digarisbawahi.

5. Judul subbab ditulis dengan font style bold (cetak tebal), dimulai dari sebelah kiri, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti preposisi (“di”, “ke”, “dari”, “yang”, “antara”, “pada”, “untuk”, “tentang”, “dengan”); dan kata sambung (“dan”, “atau”, “sejak”, “setelah”, “karena”).

6. Judul anak subbab ditulis dengan font style italic (cetak miring) dimulai dari sebelah kiri, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti preposisi (“di”, “ke”, “dari”, “yang”, “antara”, “pada”, “untuk”, “tentang”, “dengan”); kata sambung (“dan”, “atau”, “sejak”, “setelah”, “karena”).

7. Alinea baru diketik menjorok ke dalam (diberi indentation) sebanyak 7-8 karakter (sekitar 1,25 cm).

8. Nama-nama penulis beserta alamat sekolah diketik tepat dibawah judul karya ilmiah.

9. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, halaman nama/ daftar anggota kelompok, kata pengantar (jika ada), dan daftar isi diberi nomor halaman menggunakan angka romawi kecil di tengah bawah (i,ii,dan seterusnya).

10. Bagian utama (naskah karya ilmiah) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) di tengah bawah.

11. Tabel diberi judul dan penomoran sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan nomor tabel menggunakan angka arab.

12. Gambar, baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dan penomoran sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan nomor gambar menggunakan angka arab.

13. Karya ilmiah tersusun dari halaman judul, halaman nama/daftar anggota kelompok, kata pengantar (jika ada), daftar isi, daftar tabel (bila perlu), daftar gambar (bila perlu), pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan, simpulan dan saran, daftar pustaka, dan riwayat penyusun (sesuai butir A7). Sistematika dan Format Penulisan Tanpa mengurangi kreativitas dari penulis, naskah hendaknya ditulis dengan sistematika sebagai berikut: diawali dengan Judul, Nama Penulis (termasuk alamat/nama sekolah) lalu diikuti dengan pendahuluan (termasuk latar belakang, tujuan, rumusan masalah, dan manfaat), Tinjauan pustaka, Pembahasan, Simpulan dan Saran, Ucapan terima kasih (bila ada), serta Daftar pustaka.



E. Penilaian Penghargaan

1. Penilaian LIP 2011 bersumber pada dua hal yakni makalah dan presentasi (bagi para finalis).

Ø Proporsi penilaian pada makalah, meliputi : Judul (proporsi 15%), Pendahuluan (proporsi 15%), Tinjauan Pustaka (proporsi 20%), pembahasan (proporsi 35%), Simpulan dan saran (proporsi 10%), dan daftar pustaka (proporsi 5 %).

Ø Proporsi penilaian pada presentasi, meliputi : sistematika penyampaian [pendahuluan, isi, kesimpulan] (proporsi 30%), kebahasaan [bahasa lisan yang baik dan benar, intonasi] (proporsi 25%), penampilan [pakaian, sikap, bahasa tubuh] (5%), interaksi dengan lingkungan [mampu mengambil perhatian penonton] (15%), dan slide (25%)

2. Pokok penilaian karya ilmiah meliputi kesesuaian tulisan dengan tema, kreativitas, kegunaan, dan penulisan.

3. Pokok penilaian presentasi meliputi penyajian dan tanya jawab. Presentasi dilakukan selama 25 menit terdiri dari 15 menit penyajian dan 10 menit tanya jawab.

4. Kelompok yang maju ke tahap final sebanyak 10 kelompok.

5. Kelompok yang menyajikan karyanya dalam bahasa Inggris mendapatkan nilai tambah.

6. Keputusan dewan juri tidak bisa diganggu gugat.



Tanggal-tanggal penting:

· Pengumuman finalis : 23 Januari 2011

· Penjurian : 17-22 Januari 2011

· Batas akhir pengumpulan karya: 14 Januari 2011 cap pos



PENGUMUMAN PEMENANG

1. Pengumuman peserta Finalis LIP 2011 yang berjumlah 10 karya makalah akan disampaikan oleh panitia pada hari Jumat, 21 Januari 2011 melalui telepon, sms, maupun email

2. Panitia akan membebaskan Finalis LIP 2011 dari biaya pendaftaran peserta (transportasi peserta finalis ditanggung sendiri).

3. Penyerahan hadiah kepada pemenang LIP 2011 akan diadakan pada hari Minggu, 30 Januari 2011 pada saat penutupan acara Seminar Nasional Gebyar Inovasi Pelajar Indonesia 2011.

4. Hadiah untuk para pemenang adalah sebagai berikut:

a. Juara I : Sertifikat + Rp 2.000.000,00

b. Juara II : Sertifikat + Rp 1.500.000,00

c. Juara III : Sertifikat + Rp 1.000.000,00

d. Harapan I : Sertifikat + Rp 750.000,00

e. Harapan II : Sertifikat + Rp 500.000,00

Lima tim Finalis lainnya akan mendapatkan Sertifikat+hadiah hiburan



TATA CARA PENGIRIMAN KARYA TULIS

1. Karya Tulis peserta di jilid menggunakan sampul kertas Buffalo warna

· merah untuk subtema pangan

· putih untuk subtema kesehatan

· hijau untuk subtema lingkungan

2. Peserta mengirimkan makalah Karya Tulis dalam bentuk hardcopyrangkap 2 (dua) & softcopy dalam CD, diterima oleh Panitia paling lambat pada hari Jum’at, 14 Januari 2011, dikirimkan ke alamat:



Panitia Lomba Inovasi Pelajar (LIP) 2011

UKM FORCES INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SEKRETARIAT: STUDENT CENTER Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680

Website : www.forcesipb.lk.ipb.ac.id, E-mail : lip2011@ ymail.com



dan softcopy Karya Tulis peserta juga harus dikirim melalui E-mail kepada Panitia di: lip2011@ ymail.com

Informasi lebih lanjut bisa menghubungi: Panitia Lomba Inovasi Pelajar (LIP) 2011. Cp: Yolanda Sylvia (085710237964) Email : lip2011@ymail.com



Format cover karya ilmiah

Semua huruf pada cover karya ilmiah dicetak tebal dan diketik rata tengah

http://gebyarinovasipemudaindonesia.blogspot.com/2010/11/lomba-inovasi-pelajar-lip.html