Sebuah teguran bagi siapa saja yang ketika membaca judul di atas langsung terEits, jangan salah mengira atau gagal paham dulu. Sebenarnya tujuan
dirilisnya tulisan ini dilatarbelakangi oleh berbagai curhatan beberapa teman
akhwat. Kenapa Takut Menikah? Padahal
sudah banyak mengikuti kajian pranikah, masih takut dan ragu?
Berikut ringkasan sederhana dari kajian yang pernah saya dengar. Isinya antara lain beberapa alasan yang dikemukakan oleh para akhwat-wanita mengenai alasan mereka takut menikah. Let's check it out!
1.
Belum siap.
-
Bisa jadi belum siap karena faktor
keluarga, misal: Nyokab-bokabnya belum ngebolehin dia untuk menikah sebelum
mapan, karena kakak-kakak dari keluarganya belum nikah.
-
Belum siap juga berasal dari
internal dirinya sendiri, belum paham tentang Fiqh Munakahat, belum paham
tentang walimatul ursy’, belum punya skill untuk memerankan peran sebagai
seorang istri-Ibu.
2.
Ngga PD.
-
Misal, Si Akhwat punya calon suami
cerdas secara akademis, hapalan banyak, fisik baik sedangkan dirinya sendiri
merasa punya banyak kelemahan. Minder deh...
-
Lainnya, di beberapa kasus, tentang
masalah keluarga pribadi si akhwat yang tidak paham agama, keluarga broken
home, malu akan kondisi keluarganya. Perlu diyakini, ini adalah takdir dari
Allah, kita harus ridho.
-
Atau karena cacat fisik, mata tidak
sehat, tidak sehat lainnya sehingga tidak PD untuk dikenalkan dengan lawan
jenis. Kelebihan yang kita miliki disyukuri dan dimanfaatan sebagai bentuk
syukur kepada Allah swt.
3.
Belum lulus
4.
Amanah Dakwah-Sibuk
5.
Takut resiko menikah.
-
Takut kebebasannya terbatasi,
biasanya pergi pagi pulang malam. Khawatir nanti tidak bisa bebas beraktivitas,
habis menikah harus begini-begitu.
-
Takut menjalankan perannya sebagai
ibu/istri. Yakini peran sebagai ibu/istri sebagai ibadah.
-
Takut sholatnya tidak khusuk, ibadah
menurun, dakwah terganggu.
6.
Trauma.
-
Punya masa lalu yang tidak baik,
seperti sudah pernah berzina/berhubungan intim. Biarlah masa lalu berlalu dan
menjadi pelajaran untuk masa depan. Masa lalu bisa diperbaiki dengan taubat
nasuha.
-
Trauma karena sudah beberapa kali
ta’aruf tapi berkali-kali juga gagal. Perlu dievaluasi, apa sebab bisa terjadi
hal demikian.
7.
Tida ada rasa-getaran cinta kepada
lawan jenis
8.
Tidak normal
#Mulai berpikir ulang.