Jumat, 30 Juli 2010

Jumpa Ust. Faudhil Adhiem di JEC

Jogja Expo Center, 28 Juli 2010

UJIAN YANG DINANTI
Dari ceritanya Ust. Fauzil Adhiem, dulu kala, bangsa kita, Indonesia tercinta lahirnya barengan dengan Negara Korea Selatan (Weih, kembaran nih..!). Kira-kira tahun 1950, Korea mengalami keterpurukan dalam bidang ekonomi, sehingga negaranya mengalami kemunduran. Lalu, beberapa tahun kemudian Korea mengalami kemajuan 24.000%. Tuh bayangkan, 100% aja udah bagus, apalagi segitu. Hebat ya mereka. …
Ketika mau ujian, kenapa murid pada stes? Guru juga stress? Orang tua ikutan stress? Mbok Inah juga ikutan stress..(He..siapa tuh..kok ikutan stress?).
Tau sebabnya? Kebanyakan dari guru/ orang tua menekan anak-anak untuk belajar lebih keras saat menjelang ujian. Itulah sesungguhnya salah satu penyebab stress itu muncul. Murid akan merasa tegang dan semakin takut dalam menghadapi ujian. Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan guru/orang tua?
Murid berasal dari bahasa arab uridu yang berarti kehendak. Sebagai guru/orang tua hendaknya memunculkan kehendak anak-anak untuk belajar, bukan malah memaksa bahkan mengancam. Caranya dapat dilakukan dengan memunculkan prinsip hidup dan memberikan motivasi.
Prinsip hidup itu penting bagi kedepannya kelak. Nggak mungkin kan, ketika remaja ditanya “Prinsip hidup kamu apa?” jawabnya malah “Ya..Prinsip hidup pokoknya hidup punya prinsip” atau jawabnya malah njelimet nggak jelas.
Untuk motivasi, bisa dialkukan dengan dua macam pendekatan, antara lain:
• Soft Motivation: Motivasi yang disampaikan dengan tutur kata lembut, halus, tapi kata-katanya mengena dan beralasan.
• Hard Motivation: Motivasi yang disampaikan dengan to the point dan tegas.
Jadi, pada akhirnya diharapkan ujian itu dianggap sebuah ‘pesta’, dengan ujian akan naik kelas, dengan ujian akan naik ke level lebih tinggi, dengan ujian dapat memperoleh prestasi akademik, dengan ujian dapat menunjukkan hasil proses pembelajaran, dan dengan ujian dapat menghasilkan prestasi yang membuat orang tua bangga. Bersenang-senanglah menghadapi ‘pesta’ tersebut.
ASALKAN serius dalam menjalani prosesnya. Sehingga tak ada lagi ‘beban’ sebelum menghadapi ujian.

So, mulai sekarang murid bisa bertanya “Pak, kok ujiannya masih 3 bulan lagi? Tidak bisa dipercepat 1 minggu lagi?”

Tidak ada komentar: