Ketika kita membaca surat kabar
atau ketika mendengar cuplikan berita di televisi, maka biasanya kita disuguhkan oleh kalimat, “Terjadi Banjir
di Daerah Sana-Sini, Seorang Kakek Tua
meninggal Tertimpa Runtuhan Longsor, Petani Gagal Panen Lagi, Penjualan Motor
Laris Manis, Premium Habis, terjadi kelaparan”, demikian seterusnya. Saat ini
cuaca di Indonesia terasa tidak stabil. Kadang terasa sangat panas, namun juga
terasa dingin. Kadang panas matahari terasa sangat menyengat dan sewaktu-waktu
berubah dengan hujan deras. Perubahan iklim kian terasa. Mulanya para petani
bisa mengetahui musim untuk menanam hingga memanen. Namun kini ritme iklim
sudah berubah, badai, dan banjir sering menerjang, kita sering panen bencana.
Jika ditanya masalah utama apakah
yang menyebabkan hal ini terjadi, maka ungkapan “Pemanasan Global” sudah
menjadi jawaban yang mudah didengar. Akan tetapi apakah esensi dari pemanasan
global itu sendiri? Adakah upaya dari kita sendiri untuk mengurangi dampak
tersebut?
Ketika terjadi pelepasan kembali
radiasi sinar matahari terkendala oleh sesuatu yang bertengger di atmosfer
bumi, yakni timbunan gas seperti CO2, CO, CFC, Pb, dan NO2.
Timbunan gas ini pada gilirannya menjadikan radiasi yang dipantulkan permukaan
bumi justru terpantul ke bumi. Timbunan gas inilah yang menjebak panas matahari
dan panas yang terjebak inilah menghasilkan gejala pemanasan bumi. Hal ini juga
sering disebut dengan efek rumah kaca.
Solusi
pemanasan global dan perubahan iklim tidaklah akan memadai kalau hanya
mengandalkan pengembangan teknologi baru.Peran manusia sangat dibutuhkan. Karena manusia juga merupakan penyebab utama terjadinya
kerusakan lingkungan di permukaan bumi ini. Allah SWT pun sudah mengingatkan
kita akan hal ini.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al Baqarah, 2:30)
Maka
sudah selayaknya bagi kita untuk mengupayakan dampak pemanasan global. Upaya konkret yang dapat kita lakukan antara
lain:
1. Matikan lampu, televise, dan
computer, ketika tidak sedang membutuhkan. Hemat listrik hemat biaya.
2. Berjalan kaki atau bersepeda. Ini akan mengurangi
emisi gas yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Kalaupun butuh menggunakan
kendaraan, pilih bahan bakar yang ramah lingkungan serta upaya perawatan
kendaraan agar tidak menghasilkan gas Pb berlebih.
3.
Mendaur ulang barang bekas. Kurangi penggunaan kertas berlebih.
4.
Kurangi penggunaan AC
5.
Menanam pohon. Dengan menanam pohon berarti kita ikut berpartisipasi
dalam menjaga alam
ini.
6.
Tidak menebang pohon sembarangan
Sudah saatnya bagi kita untuk
beraksi. let’s go green ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar