Hidup kita sebut seadanya. Ketika
sholatku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah. Hasilnya akan sederhana. Kita
akan masuk dalam satu ring dengan Allah. Maksudya, kita akan mendapatkan semua
apa yang di sisi Allah karena Allah maha Mulia, Maha Kaya.
Hanya saja pada kenyataannya,
Allah menguji keistiqomahan kita. Allah memberi ujian manis dan pahit. Jika
mendapatkan manisnya dibalas dengan syukur. Sebaliknya ketika menemui pahit
dihadapi dengan syukur. Banyak orang yang hidupnya dipermainkan oleh dirinya
sendiri.
Terus instrospeksi diri.
Segera membuat keputusan hidup
yang menjadi pegangan hidup kita. Harus ada keputusan. Contoh menjalani hidup
dengan sabar. Setiap orang kaya belum
tentu disukai. Kaya bukan kebutuhan. Jadi jangan ambil keputusan untuk menjadi
orang kaya saja. Yang dibutuhkan adalah dermawan. Kedermawanan tidak sekedar
dalam hal uang. Namun juga dalam hal lainnya, sedekah waktu, misalnya. Orang
yang menyedekahkan waktunya kepada orang lain di jalan Allah, maka Allah akan
menggantinya dengan waktu yang lebih panjang, rasa capeknya hilang sehingga
waktu untuk mengerjakan tugas jauh lebih mudah, rasa capeknya dihilangkan oleh
Allah. Bahkan tidur 3 jam saja kualitas tidurnya sama dengan orang yang tidur 8
jam.
Sadari bahwa ada keputsan penting
yang belum kamu ambil sehingga timbul masalah. Yakini jika kamu ambil suatu
keputusan maka masalahmu bisa terselesaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar